Kamis, 24 Desember 2015

Buang Buang Waktu di Usia Muda


Tik... Tok... Tik... Tok... Waktu terus berdetik...
Dia akan terus berdetik tanpa ada yang bisa menghentikan...

Dalam hidup, ada hal berharga yang tak bisa dibeli dengan uang yaitu waktu. Dua puluh empat jam per hari adalah waktu yang diberikan secara adil oleh seluruh manusia di muka bumi. Semua orang mendapatkannya, tapi tak semua orang mau menghargainya. Ini nih yang membedakan mana orang yang menghargai dan menyia-nyiakan hidupnya. Penilaian yang sederhana, bukan?

Menurut saya, waktu 24 jam sehari terasa kurang. Gimana enggak? Jika disamaratakan, 8 jam adalah waktu yang kita butuhkan untuk beristirahat, kemudian 7 jam adalah waktu yang kita habiskan untuk melakukan aktifitas rutin seperti bersekolah dan bekerja, 9 jam adalah waktu yang digunakan untuk melakukan aktifitas lainnya seperti memasak, berkebun, mendengarkan musik, atau menonton TV. Nah, selama 9 jam inilah kita (termasuk saya) sering terjebak dalam zona nyaman atau istilah kerennya adalah comfort zone. Dalam comfort zone inilah yang bisa membuat waktu berharga kita bisa terlewatkan. Lama kelamaan, kebiasan ini menurunkan produktivitas kita dan hidup bakalan sia-sia.

Minggu, 13 Desember 2015

Mengenal Kabupaten Tertinggi di Indonesia



Kabupaten apa yang secara geografis tertinggi di Indonesia?

Hayoo... ada yang bisa jawab enggak nih? Saya yakin, beberapa dari kalian belum tentu bisa menjawab karena buku pelajaran geografi pun juga tidak ada yang membahasnya, kan?. Ehehehe...

Kalian perlu tahu nih, kabupaten tertinggi di Indonesia adalah Kabupaten Puncak Jaya yang berada di Provinsi Papua Barat. Kabupaten ini berada di ketinggian antara 300-4500 mdpl (meter diatas permukaan laut), menjadikannya sebagai kabupaten tertinggi di Indonesia. Puncak  Jayawijaya (4.884 mdpl) yang masih diselimuti es termasuk ke dalam wilayah kabupaten ini.



Kamis, 19 November 2015

Sepakbola adalah Seni



“Football is an art, like dancing is an art – but only when it’s well done does it become an art – “

                                    Arsene Wenger – Pelatih Arsenal


Sepakbola. Sebuah mahakarya terindah umat manusia. Bagai sebuah tarian gemulai di Bolshoi Theatre, Rusia dan Teater Tosca nan menawan di Bregenz, Austria, sepakbola akan selalu mempesona jutaan pasang mata di seluruh dunia. Ini bukan sekedar tekel keras atau umpatan kasar, tapi lebih dari itu. Sepakbola berhasil memadukan tarian olah bola yang indah dan semi-drama yang tersaji di panggung berukuran 90 x 120 meter itu.

Seperti halnya karya seni, sepakbola lahir dari kebudayaan yang berkembang di suatu negara. Beberapa faktor seperti iklim, sosial budaya, dan kondisi ekonomi turut mempengaruhi gaya permainan tim sepakbola di suatu liga. Di Inggris, kita mengenal kultur sepakbola ofensif dengan determinasi tingkat tinggi yang disebut Kick and Rush. Gaya permainan ini diyakini sebagai akibat dari iklim dingin di Inggris. Sebagai catatan, cuaca dingin cenderung membuat pesepakbola bermain lebih cepat karena jika tidak maka hawa dingin akan membekukan otot mereka. Ini juga didorong oleh orang inggris yang malas menonton permainan sepakbola dengan kontrol berlama-lama. Mengapa? Karena menurut mereka hanya akan mengundang kesalahan dari para pemainnya.

Sebaliknya di Italia, yang beriklim lebih hangat memperagakan sepakbola ofensif dengan “pertahanan gerendel” yang disebut Catenaccio. Catenacio lahir karena orang italia yang lebih menikmati skill dan sepakbola indah. Ini adalah suatu bukti bahwa walaupun berupa satu cabang olahraga, namun sepakbola memiliki ciri khas berbeda karena dipengaruhi oleh kondisi geografis dan sosial budaya yang menghasilkan keberagaman teknik dan strategi.


Sabtu, 14 November 2015

Fashion Kampus



Kehidupan kampus itu enggak melulu berkutat dengan tugas yang menumpuk, dosen killer, atau skripsi yang tak kunjung selesai. Dibalik suasana suram itu semua, masih banyak kok hal-hal yang menarik yang bisa diambil di seputaran kampus. Salah satunya adalah menyimak gaya berpakaian mereka sehari-hari.

Bagi mahasiswa sendiri, gaya berpakaian adalah hal yang super duper penting karena selain sebagai simbol identitas dan ekspresi diri, gaya berpakaian yang baik bisa menumbuhkan percaya diri di lingkungan kampus. Jadi enggak heran jika ada mahasiswa/i yang rela memotong uang jajannya untuk sekedar membeli baju atau aksesori pelengkap tubuh mereka.

Nah, jika semasa SMA para mahasiswa ini “dipaksa” untuk terus memakai seragam putih abu-abu. Kini di bangku kuliah, mereka bebas bereksperimen dengan mengkombinasikan fashion style sesuai dengan keinginan mereka. Tentu saja dengan tetap mematuhi norma kesopanan kalo enggak mau digaruk satpol PP alias satpam kampus.

But eniwei... selain tentang selera dan tren fashion yang sedang terjadi, fashion mahasiswa kampus juga banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor ini nih yang menentukan kebebasan mahasiswa dalam berpakaian. Mau tau faktor apa itu? Mau tau aja apa mau tau banget? Huehehe... Oke, daripada ngambek gitu, yuk kita simak pengkategorian fashion kampus berikut ini...


Sabtu, 24 Oktober 2015

R.I.P : Boyband dan Girlband Indonesia



Turut berduka cita atas meninggalnya sebuah era musik bernama Boyband dan Girlband Indonesia...

Rest in Peace
Telah berpulang ke Rumah Bapa Pakde:

Era BOYBAND DAN GIRLBAND

Pada hari Minggu, 9 September 2015
Dalam Usia 1 ¼ tahun

Mereka akan disemayamkan di “Taman Makam Kenangan”
Jl. Imam Samudra Rt. 03/Rw.05, Planet Venus

Kami yang merasa kehilangan:
WOTA
Alayers Indonesia
ABABIL Peduli


Senin, 19 Oktober 2015

Indonesia Trash Televison Awards 2015




Ladies and Gentlemen...

Selamat datang di pagelaran perdana Indonesia Trash Television Awards. Indonesia Trash Television Awards (ITTA) adalah ajang penghargaan yang pertama dan satu-satunya di Indonesia, karena ajang ini akan memberikan penghargaan kepada program televisi yang paling tidak bermutu, paling tidak kreatif, dan paling hina di seluruh jagad pertelevisian Indonesia. Program acara yang terpilih dianggap berpotensi menghancurkan karakter dan akhlaq pemirsa Indonesia.

Oh ya, Indonesia Trash Television Awards telah mendapat sertifikat HALAL dari MUI dan mendapat izin dari pemerintah pusat. Jadi jika ada yang ingin memprotes ajang penghargaan ini, silahkan berurusan dengan mereka.

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, Indonesia Trash Television Awards 2015 akan mempertandingkan 10 kategori. Dari 10 kategori ini ITTA akan menyeleksi dan menghadirkan 6 nominasi berupa program acara dari masing-masing stasiun televisi swasta di Indonesia. Pemenang akan ditentukan dari enam nominasi tadi.

Kamis, 17 September 2015

Jl. Kompasiana RT. 03 / RW.05



Setelah hampir setengah tahun menjadi silent reader di Kompasiana, akhirnya saya ikut bergabung juga menjadi member disini. Ada sedikit ketakutan ketika saya menulis artikel pertama berupa puisi sederhana kemarin. Apakah puisi saya ini akan dibaca? Akankah puisi saya ini bakal HL? Ataukah server kompasiana akan error menerima artikel saya yang masih acakadut enggak keruan? I don’t know babar blas, dude!

Tapi yang jelas, ada semangat menggebu untuk ikut serta bergabung di dunia persilatan Kompasiana. Semangat yang berkobar – kobar didalam jiwa dan raga #lebay

Kenapa sih gabung ke Kompasiana?

Kata mamah saya, mencari teman itu haruslah berhati – hati. Jika ingin pintar, bergabunglah dengan orang – orang pintar, karena pengaruh lingkungan akan menentukan pribadi kita nantinya. Ini juga salah satu alasan saya bergabung di wadah komunitas Kompasiana. Menurut saya, kompasiana itu berisi orang – orang yang cerdas, kreatif, dan lugas dalam menanggapi suatu hal. Ini terlihat dari artikel berisi analisis dan pendapat yang tertuang dalam tiap artikel yang mereka buat. Kadang mereka juga mendukung dan menyanggah pendapat kompasioner lain, tapi tetap dengan cara yang santun dan elegan. Kondisi sportif inilah yang bikin saya betah untuk membaca artikel demi artikel di Kompasiana.

Senin, 07 September 2015

Rumahku, Istanaku


Rumah...

Ada sebagian orang yang berpendapat rumah adalah simbol prestise, yang hanya untuk ditinggali, dirawat, kemudian ditinggalkan hingga akhirnya dilupakan. Bagi mereka, rumah harus dibangun bertingkat-tingkat, dengan tembok tinggi disekelilingnya, plus satpam dan dua anjing galak yang menjaganya.

Tapi bagiku, rumah bukan hanya sekedar itu...

Rumahku, istanaku tidak hanya sekedar tumpukan bata dan segala perabotan mewah yang menghias didalamnya. Rumah, akan menjadi sebuah “istana” apabila diisi dengan satu hal penting, yaitu kehangatan keluarga. Tanpa satu syarat ini, rumah yang berdiri megah pun akan terasa seperti gubug reyot nan sepi jika tidak ada sentuhan hangat keluarga. Sebuah paradoks yang juga menjelaskan kepada kita bahwa betapa kebahagian itu tak bisa dibeli dengan uang satu karung sekalipun.

Sabtu, 05 September 2015

Mentari di Bumi Papua



Jika kita melihat sekelebatan berita dari media massa tentang Papua, biasanya berita itu berupa kekerasan, perang antarsuku, dan separatisme. Sangat jarang kita melihat adanya berita tentang keharmonisan antarsuku di Jayapura, Jalan yang rusak di Puncak Jaya, serta pembangunan infrastrukturnya.

Keadaan ini menciptakan stigma negatif yang melekat pada diri orang Papua. Orang Jawa (dan luar jawa) selalu menganggap orang Papua itu kasar, primitif, dan terbelakang.

Hal ini diperparah juga dengan sikap pemerintah yang terlalu memusatkan pembangunan di pulau Jawa sehingga tercipta ketidakmerataan pembangunan, khususnya di Indonesia timur. Sehingga bisa dipastikan, hampir separuh masyarakat Papua hidup dibawah garis kemiskinan.

Senin, 24 Agustus 2015

Musik Indonesia Kekinian



Selamat malam dan salam metal untuk kalian semua bro... Aaarrrgggghhhh!

Bagaimana kabar kau semua bro? Baik-baik sajakah? Lagi nyante-nyante? Lagi berkendara? Atau mungkin lagi melamun dan memikirkan sesuatu? Pokoknya apapun yang kau lakukan, aku doakan selalu yang terbaik untuk kau bro! Amiiinn...

Langsung saja bro...

Membahas masalah musik indonesia sekarang udah enggak asyik lagi bro. Kreativitas yang melempem, munculnya band dan penyanyi karbitan, dan lipsync yang sudah jadi tren, bikin males denger lagu indonesia sekarang bro. Penontonnya pun dipenuhi dengan remaja remaja alay yang enggak paham musik berkualitas itu seperti apa.

Jangan salah sangka dulu bro... Ane ngomong gini berdasarkan fakta yang terjadi sekarang. Coba deh mas bro nyalain radio di smartphone. Perhatikan, penyiar radio ogah-ogahan buat muter lagu-lagu indonesia yang sekarang nge-tren. Mereka cenderung lebih suka muter lagu-lagu tahun 80-90an yang terkesan jadul.

Minggu, 23 Agustus 2015

Konsentrasi Tidur



Denting jam terdengar dari ruangan tengah. Pukul 12... pikiranku mulai gundah. Mengerjap, meraba mencoba katupkan mata. Berharap sang dewi mimpi segera menyapa. Tapi apa daya dia tak kunjung tiba.

Sejenak pikiranku bergelayut bagai benang kusut. Hingga bayangan itupun datang tanpa diundang. Dengan berani menembus ruang dan waktu kehidupan.

***
Bangku taman, sinar senja kemerahan, dan semilir angin yang sama kala itu. Aku ingat, ini adalah hari ketiga kita bertemu. Tempat dimana kita mengukir janji semu. Karena kita tahu kita takkan pernah bersatu...

Kamis, 13 Agustus 2015

FIFA 14: Game Sepakbola Android Terbaik



Jangan ngaku pencinta bola deh kalo belum masang game sepakbola di gadget kesayangan. Tapi apa nih game sepakbola favorit kamu? Real Football? Pro Evolution Soccer? Atau ada yang lain?

Sudah saatnya kamu mengganti game sepak bola kamu dengan FIFA 14, karena game ini adalah game sepakbola android terbaik saat ini! Ini berdasarkan pengalaman saya yang udah sering gonta-ganti game sepakbola dan akhirnya hati saya mentok di FIFA 14.

FIFA 14 adalah game bergenre sport yang dikembangkan oleh developer game terkemuka asal Kanada, Electronic Arts (EA). Game ini memberikan mode permainan yang lebih beragam:

·     FIFA Ultimate Team (FUT) : membangun “tim impian” dari pemain, staff, dan manager terkenal dari berbagai liga di dunia. Mode ini menyediakan turnamen online maupun offline. Tergantung ada atau tidaknya kuota internet kamu ya... hehehe


·        Penalty Shootout : mempertandingkan adu tendangan penalti dengan berbagai macam klub dan pemain. Kemampuan pemain akan digambarkan secara detil sebelum pertandingan.


·     Manager Mode : ini nih mode favorit saya. Dalam mode ini, pemain akan memilih satu klub dan akan melewati musim pertandingan secara kontinu. Klub yang kamu pilih akan mempertandingkan liga lokal, copa, hingga liga Champions. Oh ya, dalam liga lokal juga mengenal sistem promosi dan degradasi, jadi pertandingan akan lebih seru!!


·    Kick Off : pemain akan memilih klub favorit dan bertanding melawan klub lain. Disini kita juga bisa menentukan sendiri stadion, cuaca, hingga merk bola yang akan digunakan untuk bertanding. Dahsyat!


Sabtu, 01 Agustus 2015

Indonesia Trash Television Awards



Saya mencoba mengingat – ingat, sejak kapan ya acara televisi sudah enggak menarik lagi?

Karena ada suatu masa dimana televisi adalah hiburan utama orang Indonesia. Beberapa tahun lalu, acara tv legendaris lahir seperti misalnya sinetron Si Doel Anak Sekolahan dan Keluarga Cemara yang mengajarkan kita betapa pentingnya arti sebuah keluarga ditengah kesederhanaan. Di bidang musik, lahir juga MTV. Program musik berkualitas yang enggak hanya dipresenteri VJ berbakat, tapi juga acara yang dikemas menarik dan juga informatif.

Ketika saya berinjak dewasa (baca: TUA), saya seakan menjadi saksi bisu betapa anjloknya kualitas acara televisi di Indonesia. dimana sinetron sekarang malah mengajarkan kita cara merebut harta dan wanita dengan baik. Program musik yang enggak jelas lagi antara live show musik dengan live show masak serta sisipan games yang enggak penting. Dan acara kuis yang nyambi jadi infotainment. Sekali lagi saya hanya menjadi saksi bisu, saksi yang hanya melihat tanpa bisa berbuat apa-apa. Tentu saja sambil membayangkan generasi muda indonesia yang ikut-ikutan bodoh karena dicekoki dengan tontonan yang bodoh.

Selasa, 21 Juli 2015

Selamat Jalan, Ramadhan



Selamat jalan, Ramadhan

Telah kutunaikan puasaku sebagai kewajiban dariMu, agar aku bertaqwa. Kutahan rasa lapar dan dahaga ditengah sengat kemarau. Kupendam dalam semua ego dan amarah. Kumatikan kikir dan serakah dengan bersedekah. Kujabat erat semua tangan berharap akan peleburan dosa.

Lantas, apakah kemudian aku akan menjadi hamba yang baik?

Ketika aku kembali dalam hiruk pikuk duniawi yang fana. Meneruskan kembali nafsu yang seakan tak pernah berhenti. Menutup kembali pintu hati kepada telapak tangan yang menengadah. Memupuk dendam pada insan yang kuanggap bersalah. Melupakan segala nikmat yang Engkau berikan. MelupakanMu...

Selasa, 30 Juni 2015

Ketika Rupiah Menjadi Sampah...


Sore-sore, ketika lagi asyik nyapuin halaman (rajin MODE:ON) saya melihat uang logam Rp. 100 yang ikutan tersapu. Duh.. siapa sih yang buang-buang uang disini? Mentang-mentang duit seratus nilainya kecil. Paling enggak kan bisa untuk bayar pengamen atau pengemis yang biasa mampir ke rumah, pikir saya.

Yakin deh, hampir semua orang indonesia pernah mengalami kejadian yang mirip-mirip diatas. Dimana uang seratus rupiah hampir enggak digunakan lagi. Buktinya, coba kamu intip dompet temen kamu (kalo diijinin), rata-rata isinya adalah uang kertas, uang receh paling ada Rp.500 atau Rp. 1.000, jarang ada yang nyimpan uang seratus perak.

Kalo ditanya alasannya klasik, yaitu bikin dompet tambah berat atau bawa uang seratus perak itu enggak efisien. Tapi bener enggak sih?

Minggu, 28 Juni 2015

Seperti Pelangi




Sore itu hujan datang lagi. Membasuh sudut kering kota kami. Anggrek lunglai tertimpa air. Sejenak, petrichor merebak memenuhi udara.

Aku masih meringkuk di kasur kamar. Tak peduli atraksi hebat yang terjadi diluar. Rerantingan menggores pelan kaca jendela. Seakan merayuku untuk mengintip apa yang terjadi disana. Tanganku membuka kaca jendela itu dan melihat samar.

Dan seketika aku pun terhenyak...

Selasa, 23 Juni 2015

Kementerian Sosial Media



Internet itu udah jadi semacam candu buat sebagian besar rakyat Indonesia. Enggak dipungkiri sih, karena segala yang kita butuhkan ada disana. Yang pengen belanja, disediain toko online. Yang lagi suntuk, disediain game online. Yang lagi jomblo, disediain pacar online.

Entah karena jumlah tuna-asmara di Indonesia yang sudah semakin membludak, sosial media adalah media yang paling banyak di akses di Indonesia. Dimana 79,7 % dari total populasi di Indonesia adalah pengguna sosial media aktif! Pengguna sosial media, yang akrab disapa netizen, terkenal sangat kritis pada kejadian-kejadian viral yang sedang hot, punya rasa solidaritas yang tinggi, dan rata-rata punya jempol berukuran besar! :D

Biar bagaimanapun, efek sosial media lebih banyak buruknya daripada baiknya. Efek baiknya, sosial media memberikan akses informasi tanpa batas, memperluas pergaulan, dan sebagai sarana promosi yang murah dan efisien. Sedangkan sisi buruknya, sosial media membuka peluang tindak kejahatan yang lebih luas dan berbahaya.

Lantas, sudahkah netizen memanfaatkan sosial media dengan baik? Hmm... ternyata belum. Masih banyak oknum netizen yang memanfaatkan sosial media sebagai media baru untuk tindak kejahatan, seperti penipuan, penculikan, pornografi, bullying, pencitraan, prostitusi, penyebaran hoax, bahkan pemerasan. Banyak korban netizen yang dirugikan karena adanya tindak kejahatan dunia sosial media ini. Perlindungan hukum untuk melindungi netizen pun juga masih minim.

Minggu, 07 Juni 2015

Pengorbanan Menuju Persatuan



Dari 193 negara didunia, mungkin hanya ada satu negara yang mampu mempertahankan persatuan yang utuh sebagai sebuah negara merdeka, yaitu Indonesia. Gimana enggak? Indonesia adalah negara majemuk dengan suku bangsa, bahasa, dan lima agama berbeda yang dianut penduduknya, tapi semua itu tak lantas membuat negara ini penuh dengan perang saudara dan konflik berkepanjangan yang bisa mencabik-cabik persatuan.

Jika kita iseng membandingkan dengan negara lain, betapa mereka sangat sulit untuk mempersatukan budaya dalam satu negara. Malah, beberapa negara harus terpecah belah karena perang saudara. Misalnya pembubaran negara Yugoslavia karena perbedaan ras dan budaya. Lalu ada perang sipil karena diskriminasi ras dan agama di Sudan yang akhirnya memisahkan negara Sudan dan Sudan Selatan, dan yang paling hangat adalah lepasnya Crimea dari Ukraina yang lebih memilih untuk bergabung ke Rusia.

Negara lain seakan iri melihat persatuan di Indonesia yang tetap terjalin harmonis ditengah gejolak dan pertikaian ras, agama, dan politik di dunia. Mereka juga berpikir keheranan kenapa Indonesia yang notabene adalah negara dengan banyak budaya dan agama yang berbeda, tetapi tetap mampu hidup berdampingan satu sama lain.



Jumat, 29 Mei 2015

Mesin Waktu Bernama Lagu



Saat mendengarkan sebuah lagu, terjadi suatu proses electrical-chemical di dalam otak kita bagian kanan. Efeknya, masalah yang selama ini membelenggu sejenak mencair, mood yang semula drop seakan meningkat, sehingga kita tak sadar akan terhipnotis dengan alunannya yang menggelayut dalam jiwa dan raga. Dan ketika kita mengeraskan volume suaranya maka tetangga sebelah rumah akan berteriak lantang "Wooy! Matiin musik lo! Berisiiiikk!"

Terlepas dari masalah tetangga tadi, musik memiliki sifat khas yang unik. Musik itu kekal. Punya dimensi ruang dan waktu yang tak terbatas. Misalnya, jika seseorang fans berat sebuah lagu, dia pasti selamanya akan ingat lirik-nya, nada-nya, bahkan tempat pertama kali lagu itu didengarkan.

Sabtu, 23 Mei 2015

Jangan Jadi Kupu-kupu



Loh...?? Emang manusia bisa ya berevolusi dan berubah jadi kupu-kupu? Kirain bisa berevolusi jadi monyet doang? Muehehehe...

Tenang broh... bukan gitu maksud saya. Kupu-kupu disini sebenarnya adalah salah satu peng-kategorian mahasiswa mahasiswi Indonesia berdasarkan gerak geriknya selama ngampus. Kategori/tipe ini terbentuk akibat lingkungan dan suasana kampus yang sedemikian rupa sehingga secara enggak sadar mereka bakal terkotak-kotak dalam beberapa kelompok. Tapi sebelum kita membahasnya lebih jauh, bersiap nih gaes karena beberapa kategori dibawah bakal menusuk relung ketek para mahasiswa-mahasiswa kita tercinta.

Jadi makin penasaran nih, apa sih maksudnya? Yuk kita bahas satu-satu...

Kamis, 21 Mei 2015

Pemangsa yang Dimangsa



Kalo ngomongin ikan hiu, yang terbayang adalah seekor ikan buas, galak, dan enggak bersahabat. Yap, hiu memang rajanya lautan. Penghuni dasar laut pasti segen kalo berpapasan dengan predator ini. Tapi toh, cuma di lautan doang. Karena ada makhluk berakal yang berani menghabisi hiu-hiu ini tanpa berpri-kehewanan. Siapa lagi kalau bukan manusia. Kejamnya lagi, manusia membantai mereka hanya untuk dijadikan sup anget!

Dijadikan sup anget? Gimana ceritanya?

Sabtu, 16 Mei 2015

MLS : Retirement League

Major League Soccer (MLS) atau liga supernya Amerika Serikat lagi terkenal banget nih. Bukan karena prestasinya sih tapi lebih karena banyaknya pemain kelas dunia yang sudah uzur memilih untuk menggantung sepatu mereka disana.

MLS sendiri adalah liga gabungan antara klub sepak bola Amerika dan Kanada. Dan ternyata, liga ini masih tergolong baru hlo, yaitu baru didirikan tahun 1994. Pendiriannya ini dipastikan hanya untuk sekedar meramaikan Piala Dunia yang diselenggerakan pada tahun yang sama di Amerika. Yang unik dari MLS adalah liga ini tak mengenal promosi dan degradasi seperti halnya liga-liga di dunia. Dan yang paling uniknya lagi, sekarang banyak (mantan) pemain-pemain bintang dunia yang berbondong-bondong hijrah ke liga “amatiran” ini.

Jumat, 15 Mei 2015

Tentangmu




Semua tentangmu, hanya membuatku duduk diam membisu
Menatap indah pagi dengan sembab sendu
Mengenang lembut jemarimu menyentuh kalbu
Dan senyum terakhirmu yang berbalut sembilu

                     Biarkan, biarkan kisah itu hidup dalam simfoni merdu
                          Mengiringi sisa hidupku yang pilu
                          Tanpa berharap cerita ini hilang ditelan waktu


Oh bulan... bebaskan aku dari harapan semu
Yang berbisik lembut memenuhi isi kepalaku
Takkan kubawa senyum elokmu itu
Hingga sampai ditempat terakhirku beradu


Tapi sepertinya aku tak mampu...