Saya mencoba mengingat – ingat, sejak kapan ya acara televisi sudah enggak
menarik lagi?
Karena ada suatu masa dimana televisi adalah hiburan utama orang Indonesia.
Beberapa tahun lalu, acara tv legendaris lahir seperti misalnya sinetron Si Doel Anak Sekolahan dan Keluarga Cemara yang mengajarkan kita
betapa pentingnya arti sebuah keluarga ditengah kesederhanaan. Di bidang musik,
lahir juga MTV. Program musik berkualitas yang enggak hanya dipresenteri VJ berbakat,
tapi juga acara yang dikemas menarik dan juga informatif.
Ketika saya berinjak dewasa (baca: TUA), saya seakan menjadi saksi bisu
betapa anjloknya kualitas acara televisi di Indonesia. dimana sinetron sekarang
malah mengajarkan kita cara merebut harta dan wanita dengan baik. Program musik
yang enggak jelas lagi antara live show musik dengan live show masak serta sisipan
games yang enggak penting. Dan acara kuis yang nyambi jadi infotainment. Sekali
lagi saya hanya menjadi saksi bisu, saksi yang hanya melihat tanpa bisa berbuat
apa-apa. Tentu saja sambil membayangkan generasi muda indonesia yang
ikut-ikutan bodoh karena dicekoki dengan tontonan yang bodoh.
“Tapi bagaimana jika acara penghargaan ini diberikan ditengah kemerosotan kualitas acara tv seperti sekarang? Apa masih pantas acara acara tersebut diberi penghargaan?”
Nah, untuk menandingi ajang penghargaan absurd ini maka dengan bangga diadakanlah ajang penghargaan tandingan yang lebih dahsyat, lebih spektakuler, dan lebih absurd lagi, yaitu...
Memperkenalkan... Indonesia Trash
Television Awards
Kebalikan dari ajang penghargaan tadi, Indonesia Trash Television Awards
(atau disingkat ITTA) akan memilih acara televisi TERBURUK dan TERSAMPAH yang
dibagi dalam beberapa kategori. Acara televisi yang juga sebagai peserta
kompetisi ini akan diambil dari beberapa stasiun TV swasta terkenal di
Indonesia.
Tujuan Ajang Penghargaan
Indonesia Trash Television Awards (ITTA)
Ditengah kontroversi, sebenarnya ITTA memiliki tujuan mulia. Enggak
percaya? Ini nih buktinya:
Pertama, ITTA akan memberikan “warning” pada pemirsa tentang
tontonan mana saja yang pantas atau tidak pantas untuk ditonton. Sehingga
pemirsa bisa memberi penilaian dan memfilter sendiri tontonan mana yang baik
untuk ditonton oleh keluarga. Kedua,
penghargaan ITTA akan mendorong kreativitas bagi semua insan perfilman agar
mampu memproduksi acara televisi yang lebih berkualitas. Tontonan yang
menghibur sekaligus mendidik. Ketiga,
ketika kreativitas tercipta maka kualitas akan kembali dibangun. Pertelevisian
Indonesia akan kembali disemarakkan dengan acara televisi berkualitas yang
disegani di dunia dan akherat.
Tentang Piala Indonesia
Trash Television Awards
Piala Indonesia Trash Television Awards berbentuk tempat sampah. Simbol
tempat sampah ini dianggap cocok untuk mendeskripsikan sang penerima
penghargaan sebagai tontonan yang hancur, berkualitas jelek, dan lebih baik
dibuang sajalah dari dunia pertelevisian Indonesia.
Kategori Penghargaan
Indonesia Trash Television Awards
Indonesia Trash Television Awards memiliki 10 kategori yang
dipertandingkan. Tiap kategori memiliki 5 nominasi yang hanya akan memunculkan
satu pemenang:
·
Nominasi Program Musik dan Variety Show Terburuk
·
Nominasi Infotainment Terburuk
·
Nominasi Reality Show Terburuk
·
Nominasi Berita Olahraga Terburuk
·
Nominasi Kuis Terburuk
·
Nominasi Program Asing Terburuk
·
Nominasi Komedi Terburuk
·
Nominasi Pencarian Bakat Terburuk
·
Nominasi Program Berita Terburuk
·
Nominasi Drama Seri Terburuk
Penjurian akan dilakukan oleh wasit lokal maupun interlokal. Sedangkan
penilaiannya akan ditentukan berdasarkan rating “kebencian” dan “kemuakkan”
oleh pemirsa televisi. Peserta penghargaan ITTA adalah semua acara yang biasa
nongol di TV swasta Indonesia.
Well, itu dia pembahasan sedikit tentang apa itu ITTA. Yeah, tentu saja
ajang ini hanya ajang lucu-lucuan versi saya. Siapa tahu posting iseng ini
bakal membuka mata dan hati insan pertelevisian indonesia untuk introspeksi agar
bisa bikin acara yang lebih berkualitas lagi. Oh ya, seperti kebanyakan acara
award-award-an yg lain, ITTA akan diselenggarakan tiap satu tahun sekali. Jadi
tunggu aja ya pagelaran ITTA tiap tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar