Jika kita melihat sekelebatan berita dari media massa tentang Papua,
biasanya berita itu berupa kekerasan, perang antarsuku, dan separatisme. Sangat
jarang kita melihat adanya berita tentang keharmonisan antarsuku di Jayapura,
Jalan yang rusak di Puncak Jaya, serta pembangunan infrastrukturnya.
Keadaan ini menciptakan stigma negatif yang melekat pada diri orang Papua.
Orang Jawa (dan luar jawa) selalu menganggap orang Papua itu kasar, primitif,
dan terbelakang.
Hal ini diperparah juga dengan sikap pemerintah yang terlalu memusatkan
pembangunan di pulau Jawa sehingga tercipta ketidakmerataan pembangunan,
khususnya di Indonesia timur. Sehingga bisa dipastikan, hampir separuh masyarakat
Papua hidup dibawah garis kemiskinan.
Tol Laut
Rute tol laut Indonesia |
Tol Laut adalah proyek pemerintah dalam mengembangkan sistem transportasi
antarpulau Indonesia agar distribusi barang lebih efisien. Rencananya, tol laut
akan menghubungkan 24 pelabuhan utama yang membentang dari pelabuhan Kuala
Tanjung (Sumatera Utara) hingga Pelabuhan Sorong (Papua Barat). Fungsi utama
tol laut adalah kelancaran arus distribusi logistik agar menekan harga jual
barang di Indonesia Timur, khususnya Papua. Diperkirakan, proyek Tol Laut
pemerintah ini akan menghabiskan dana hingga Rp 700 Trilliun.
Rute Tol Laut: Kuala Tanjung (Sumatera Utara) à Batam (Kepulauan Riau) à Tanjung Priok (Jakarta) à Tanjung Perak (Surabaya) à Pelabuhan Makassar
(Sulewesi Selatan)
à Pelabuhan Bitung (Sulewesi Utara) à Pelabuhan Sorong (Papua
Barat)
Jalur Kereta Api Sorong
– Jayapura
Jalur Kereta api Papua |
Tidak hanya di laut, pembangunan infrastruktur juga dilakukan di darat.
Pemerintah berencana membangun jalur kereta api Trans-Papua. Rute kereta api
ini akan melewati 6 kota besar di pesisir utara Papua; Sorong – Manokwari –
Nabire – Timika – Sarmi – Jayapura, dengan panjang sekitar 595 Km. Nantinya,
jalur kereta api ini akan diintegrasikan dengan jalur tol laut tadi dengan kota
Sorong sebagai pintu masuk jalur distribusinya. Proyek infrastruktur ini
diperkirakan akan menghabiskan dana Rp 215 Trilliun.
Pembangunan jalur kereta api ini diperkirakan akan memperlancar arus
distribusi barang sehingga harga barang bisa ditekan.
Lumbung Pangan Nasional,
Merauke
Menjadikan Kabupaten Merauke sebagai lumbung pangan nasional adalah proyek
ambisius pemerintah lainnya. Pemerintah berencana akan membuka lahan seluas 1,2
juta Ha di daerah paling timur Indonesia ini. Dengan sawah seluas ini, produksi
padi diperkirakan akan mencapai 24 ton hektare
per tahun. Jumlah ini sama dengan 30 % total produksi padi nasional
(produksi padi nasional 70, 81 juta ton per tahun). Sumber: wwf.or.id
Untuk merealisasikan proyek tersebut, pemerintah telah memberikan fasilitas
pemberdayaan petani, mengirimkan 30 tenaga ahli dari berbagai bidang, dan
bekerjama dengan pejabat dan masyarakat setempat. Sumber: Tempo.co
Penyelenggaraan PON 2020
Papua
Mimika Sport Complex untuk arena PON XX |
Untuk menggelar gelaran empat tahunan ini, pemerintah menggelontorkan dana Rp
8,6 Trilliun untuk membangun venue – venue olahraga seperti stadion
berkapasitas 50.000 penonton di Sentani, lapangan voli indoor, lapangan tenis,
dsb.
Pembangunan Kabel Serat
Optik Sulawesi – Maluku – Papua
Ket. Gambar : Biru : Jaringan yang
sudah ada
Merah : Jaringan baru
Untuk memperlancar akses internet, PT. Telekomunikasi Indonesia serta
didukung oleh pemerintah membangun sistem jaringan tulang punggung pita lebar
(broadband) serat optik Sulawesi – Maluku – Papua Cable System (SMPCMS). SMPCMS
terbentang sepanjang 8.772 Km dengan nilai investasi sebesar Rp 3,6 Trilliun.
Sekarang, SMPCMS telah menjangkau 8 provinsi dan 34 kabupaten.
Pembangunan Pasar Pharaa
di Sentani, Papua
Maket Pasar Pharaa, Sentani, Papua |
Tidak hanya dalam bidang transportasi dan komunikasi, pemerintah juga
mendorong pembangunan dalam bidang ekonomi kerakyatan, yaitu dengan membangun
pasar Pharaa di Sentani, Jayapura.
Pasar Pharaa dicetuskan pemerintah sebagai pasar percontohan pertama di
Indonesia. Dengan luas 4.000 meter persegi, pasar ini terintegrasi dengan
terminal bus yang akan memudahkan akses keluar masuk barang dan penumpang. Di
dalam pasar terdapat Rumah Anak Harapan, tempat belajar anak-anak saat
mama-mama pedagang asli Papua berjualan di pasar.
Pasar Pharaa juga mengimplementasikan pengelolaan sampah dengan baik.
Sampah pasar tidak langsung dibuang, melainkan akan ada pengelolaan limbah cair
dan padat di lokasi pasar.
***
Inilah enam proyek besar yang sedang dan telah dibangun di Papua. Walaupun
dalam pengerjaannya terkendala banyak masalah, namun hal ini membuktikan
keseriusan pemerintah dalam pemerataan pembangunan wilayah timur Indonesia,
khususnya Papua.
Tapi sayangnya, dari semua proyek prestisius yang menghabiskan dana ratusan
trilliun rupiah itu, belum ada proyek pemerintah yang menyentuh bidang
pendidikan.
Seperti yang kita tahu, kondisi pendidikan di Papua sangat memprihatinkan. Mereka
kekurangan gedung sekolah, buku, hingga tenaga pengajar. Banyak anak papua yang
berjalan berkilo-kilo meter untuk sampai ke sekolah dan mereka harus kecewa
karena guru mereka tidak hadir. Ya, ketidakhadiran guru adalah salah satu
masalah pendidikan di Papua.
Padahal dengan dana trilliunan tersebut, pemerintah bisa membangun ribuan
sekolah hingga ke pelosok papua, membangun ratusan perpustakaan, meningkatkan
jumlah tenaga pendidik, dan mampu membeli satu juta buku bagi mereka.
Penyediaan infrastruktur penting untuk pembangunan di Papua, tapi
pembangunan sumber daya manusia jauh lebih penting. Dengan sumber daya manusia
yang berkualitas dan terdidik, orang papua akan mampu mengeksplorasi tanahnya
untuk kesejahteraan mereka sendiri.
Namun apapun kekurangannya, program infrastruktur dari pemerintah patut
diapresiasi. Masalah pendidikan di Papua diharap akan diatasi dengan sistem
pembangunan berkelanjutan yang tengah gencar dilakukan pemerintah kini. Agar
dibumi papua kelak muncul secercah harapan akan perubahan kondisi masyarakatnya
untuk lebih baik dan sejahtera.
Salam damai....
Pre-quel dari Sinar Senja di Bumi Papua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar