Ladies and gentleman…
Indonesia Trash Television Awards datang lagiii!!!
Ajang satu tahunan ini tak henti-hentinya memberikan penghargaan kepada program
acara di televisi Indonesia yang dianggap paling buruk dan paling tidak
mendidik selama satu tahun belakangan imi.
Di hajatannya yang ke-2 ini, ITTA mengusung konsep dan
tampilan baru. Konsep ini sengaja dibuat lebih catchy dan menarik agar penonton
lebih mudah menangkap apa yang tersirat dan tersurat.
Berbeda dengan tahun kemarin, Indonesia Trash television
Awards 2016 akan menyuguhkan 8 kategori. Dari 8 kategori ini, tim juri akan
menghadirkan 5-6 nominator dan kemudian akan diseleksi menjadi satu pemenang.
Siapa sih yang kenal yang namanya televise? Benda
berbentuk kotak ini memang hampir setiap hari kita pantengin dari pagi sampai
malem.
Eits… itu dulu bro! ketika televisi masih menyuguhkan
beranekaragam tayangan menarik dan bermanfaat.
Bagaimana dengan sekarang? Joget ayan, lawakan garing,
hingga acara monoton setiap hari seakan menghasut penonton Indonesia untuk
segera membanting TV mereka.
Sebenarnya, tak ada yang salah jika para stasiun TV
ini terus menelurkan program absurd ini, toh perusahaan TV itu juga milik
mereka. Yang salah adalah mereka menggunakan FREKUENSI PUBLIK. Mau tak mau,
public Indonesia terus dicekoki dengan program absurd ini.
Hasilnya sangat timpang. Disatu pihak stasiun televisi
mendapat untung hingga trilliunan rupiah lewat iklan dan sponsor, dipihak lain public
Indonesia mendapat ajaran pembodohan berkedok hiburan. Sadarkah kalian akan hal
ini?
Berangkat dari fakta inilah Indonesia Trash Television
Awards (ITTA) lahir. ITTA berusaha memilah dan memilih program mana saja yang
pantas atau tidak pantas untuk ditonton agar publik Indonesia terhindar dari
bibit-bibit pembodohan yang pelan-pelan menggerogoti mental kita.
And here we go...
Kata apa yang bisa mewakili kondisi sinetron indonesia
saat ini? Memprihatinkan! Ya, kata memprihatinkan sangat tepat untuk
menggambarkannya. Lihat saja, sinetron yang ada sekarang hanya menjual mimpi,
konflik, kekerasan, rebutan harta, rebutan kekuasaan, hingga rebutan pacar.
Anehnya, shitnetron ini ternyata
acara yang paling digemari oleh orang indonesia. Kok bisa ya?
Untuk itu, marilah kita sadar dan mengintip drama seri
apa saja yang dikategorikan sebagai yang paling buruk versi ITTA, berikut ini…
Belakangan ini,
acara cuap-cuap sambil mendatangkan artis terkenal memang sedang booming di TV
Indonesia. Beragam topic diketengahkan seperti rahasia ibu-ibu, problem remaja,
hingga ke tingkat yang lebih serius seperti masalah politik. Yah, tapi tetap
saja banyak oknum-oknum pertelevisian yang membuat acara talkshow menjadi
garing untuk ditonton
Apa saja
program-program acara-nya? Yuk kita langsung cekibrot…
Artis-artis cantik
dan tampan, modis, bermobil mewah, dan bergaya hidup glamour sering kita jumpai
di sinetron remaja Indonesia. Sinetron-sinetron ini kadang menyisipkan
unsur-unsur berupa kekerasan, pergaulan bebas, khayalan, anti-sosial, dan
bahkan mistis! Padahal masa remaja adalah masa mencari jati diri. Apa jadinya
jika generasi muda Indonesia terus dicekoki dengan tayangan sinetron macam ini?
Makdarit (maka
dari itu), perlu tindakan preventif orang tua untuk membatasi anak-anak menatap
layar televisi sambil melihat nominasi kategori Program Acara Anak & Remaja
Terburuk versi ITTA di bawah ini...
Pemirsa yang haus akan berita seperti sekarang ini
berharap akan adanya program berita yang akurat, objektif, berimbang dan
terpercaya. Namun, privatisasi stasiun televisi oleh beberapa tokoh politik
membuat program berita sekarang tidak lagi netral. Ini terlihat sejak pemilu 2014
lalu dimana terjadi “dualisme” keberpihakan yang mengarah pada black campaign.
Program berita sekarang makin tidak berkembang karena
terlihat hanya menyajikan berita tentang kriminalitas, musibah, kekerasan, atau
konflik sehingga seakan-akan negara kita ini berisi orang-orang bodoh yang tak
beradab. Tayangan program berita sekarang sangat jarang memberitakan berita
membanggakan seperti prestasi anak bangsa yang mengharumkan nama Indonesia.
Dan berikut adalah nominasi Kategori Program Berita
paling enggak banget di tahun 2015 ini, cekibrot…
Menurut Om Wiki,
program reality show adalah genre acara yang menggambarkan adegan yang
seakan-akan benar terjadi tanpa rekayasa. Di Indonesia sendiri, acara bergenre
reality show terus bermunculan. Reality show bertema musik, islami, talkshow,
bahkan pencarian bakat tumbuh subur di ranah pertelevisian Indonesia.
Namun, persaingan
antar reality show untuk menjaring penonton sebanyak-banyaknya menurunkan
kualitas program jenis ini. Akibatnya unsur-unsur negatif seperti sensasi,
mistis, dan gimmick ditanam dalam banyak reality show di Indonesia. Sekarang,
program reality show tak ubahnya wadah pembodohan gaya baru yang dilakukan
stasiun TV swasta.
Variety show
adalah genre acara yang paling banyak diadopsi oleh stasiun televisi swasta
sekarang ini. Wujudnya beragam mulai dari ajang pencarian bakat, program musik,
hingga acara demo masak. Akibatnya, variety show yang terlalu banyak ini
membuat tayangan terasa hambar, monoton, dan membosankan!
Yaah mau gimana
lagi ya... Mungkin karena miskinnya kreativitas dan dibutakan rating, oknum
pertelevisian ini membuat acara-acara “ganjil” yang membuat mata pemirsa pedih
dan berair.
Penasaran program
Variety Show mana saja yang terburuk versi ITTA? Ini dia jawabannya…
Ada pemandangan
berbeda dengan tayangan televisi Indonesia saat ini, yaitu mulai menjamurnya
program drama asing. Bedanya, jika dulu program asing didominasi drama asing
latin (telenovela) kini drama asing diimpor langsung dari Turki dan juga India.
Awalnya, hanya
satu stasiun TV yang menayangkan program ini, tapi karena ketularan latah-nya
Mpok Atik, stasiun TV lainpun berlomba untuk menyiarkannya juga. Bagi para
stasiun TV, program asing adalah cara efisien dan ampuh untuk meningkatkan
rating karena biaya produksi rendah, tapi menghasilkan fulus yang melimpah.
Sudah pasti karena
faktor duit tadi, oknum stasiun TV ini asal putar saja tanpa memikirkan
kandungan negatif dan efeknya pada pemirsa. Dibawah adalah nominasi program
asing yang berpotensi menjadi sarana pembodohan baru untuk kamu-kamu semua.
Dari berbagai nominasi dan juara diatas,
bisa disimpulkan bahwa 9 dari 10 program televisi di Indonesia telah masuk ke
dalam kategori “Program Sampah”. Program sampah ini dipercaya bakal mencuci
otak pemirsa untuk menjadi idiot, bodoh, tak berbudaya, tak berakhlaq, dan
bermental lemah. Enggak salah jika fenomena ini adalah semacam bentuk industri
kebodohan yang berkedok hiburan di layar kaca.
Fenomena ini terjadi karena semua stasiun
televisi di Indonesia dibutakan dan diperbudak oleh rating sehingga menganggap
rating adalah segalanya. Sikap pemirsa yang pasif dan tak kritis membuat
industri pembodohan ini terus berkembang bak panu yang jika digaruk maka makin
gatel.
Well, ITTA hanya mengajak pemirsa untuk pintar
dan berhati-hati dalam memilih tayangan televisi saat ini. Selebihnya,
keputusan untuk menonton atau tidak program televisi tadi ada ditangan anda,
karena tangan anda lah yang sedang memegang remote. Hehehe...
Sampailah kita diujung acara. Mudah-mudahan
dengan digelarnya acara penghargaan absurd ini bisa membukakan mata batin
pemirsa untuk memilih dan memilah tontonan mana yang baik dan yang buruk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar