Selamat Hari Pahlawan semua... Telat ya? Hehehe. Tapi
enggak apa-apa deh. Kali ini saya enggak membahas tentang pahlawan yang kita
kenal lewat buku sejarah. Tapi tentang para pahlawan terlupakan yang justru
tanpa kita sadari ada di sekitar kita.
Pahlawan terlupakan adalah pahlawan masa kini yang
mempunyai sifat-sifat kepahlawanan yang mirip dengan pahlawan kemerdekaan
indonesia. Mereka rela berkorban demi kepentingan orang lain, pantang menyerah,
berjuang sampai titik darah penghabisan, ikhlas menolong siapa saja. Yap,
itulah kemampuan super mereka yang belum tentu dimiliki orang lain.
Nah, berikut ini adalah para pahlawan masa kini yang sering kita lupakan keberadaannya. mereka mampu hidup melawan arus ditengah keegoisan kita sebagai manusia. Tapi mereka justru rela mengabdikan hidupnya untuk kebaikan orang lain untuk sekarang dan yang akan datang.
Nah, berikut ini adalah para pahlawan masa kini yang sering kita lupakan keberadaannya. mereka mampu hidup melawan arus ditengah keegoisan kita sebagai manusia. Tapi mereka justru rela mengabdikan hidupnya untuk kebaikan orang lain untuk sekarang dan yang akan datang.
Pemulung
Kalo kita suka seenaknya buang sampah sembarang,
pemulung yang mengambilnya. Kalo truk sampah enggak datang karena gajinya
ditahan pemerintah, pemulung yang mengambilnya. Tapi, tanpa kita dan dia
sadari, pekerjaan mereka ini berdampak besar pada lingkungan lho. enggak
percaya?
Coba kita lihat sekilas, setiap hari mereka memungut
dan memilah sampah, mulai dari botol plastik, kertas, botol kaca, besi dan
sebagainya. Sebagian besar sampah ini tidak akan pernah terurai oleh bakteri
pengurai dan menjadi tanah walaupun sudah dibakar, tetapi itu akan tetap
menjadi sampah sampai kapanpun. Sampah ini yang dikumpulkan para pemulung untuk
dijual dan didaur ulang lagi.
Kalau kita melihat dari seberapa banyak jasa para pemulung ini, mungkin kita sendiri tidak bisa menghitung sebarapa banyak sudah jasa yang mereka sudah lakukan untuk kita dengan memungut sampah – sampah dan menjualnya ke pabrik daur ulang untuk di daur ulang, tapi banyak juga orang yang masih meremehkan pekerjaan mereka dan parahnya menganggap pekerjaan mereka hina, padahal kita berhutang banyak pada mereka.
Guru di Daerah Terpencil
Enggak ada yang bisa membantah kalau guru adalah
pahlawan tanpa tanda jasa. Tapi lebih dari itu, ada guru yang punya kekuatan
super agar ilmu yang diberikan kepada anak yang nun jauh disana. Yap, guru
didaerah terpencil.
Guru ini rela dibayar minim, mengajar dengan fasilitas
seadanya, dan harus menghadapi anak pedalaman yang biasanya “keras”. Kebanyakan
dari mereka tidak terlalu mengharap pamrih karena ini adalah pilihan hidup.
Yang terpenting bagi mereka adalah mencerdaskan anak anak Indonesia hingga
kepelosok pelosok negeri agar punya masa depan yang lebih baik. So, its the
real hero for Indonesia education. Saluut...
Petani
Setiap kali kita makan, kepikiran enggak siapa yang
bikin tu beras lalu dirubah jadi nasi? Yap petani. Petani menyediakan sumber
makanan utama bagi 250 juta penduduk Indonesia. enggak heran kalo petani
dijuluki “pahlawan pangan”. Petani juga pernah lho mengharumkan nama bangsa di
pentas internasional.
Ceritanya, 29 tahun lalu Indonesia mendapat
penghargaan dari FAO (Organisasi Pangan Dunia) sebagai negara yang mampu
memenuhi kebutuhan pangan rakyatnya sendiri. Penghargaan ini sontak membuat
dunia kaget karena sebelumnya Indonesia dikenal sebagai importir beras
terbesar. Namun, lewat swasembada beras tahun 1984 kita mampu mengatasi masalah
pangan itu. Dan dibalik itu semua petanilah aktor dibelakang keberhasilan
Indonesia. TOP!
Tapi itu dulu, sekarang petani dianggap sebagai
pekerjaan yang kuno dan ketinggalan zaman. Petani seakan tak mampu menghadapi
laju-nya pembangunan. Petani juga terkesan hanya dijadikan “alat” untuk memberi
makan orang kota. Enggak heran sekarang pemerintah kembali ke hoby yang sama,
importir beras terbesar didunia.
Tentara di Perbatasan Negara
Tujuan dari terbentuknya tentara adalah menjaga kedaulatan
negara. Tapi, hanya sedikit dari tentara ini yang pantas disebut the real
hero karena pengabdiannya yang tulus pada negara. Mereka ada di perbatasan
negara kita.
Ketika tentara muda lebih memilih bekerja dikota
karena gaji yang tinggi, para tentara pahlawan ini malah bekerja di perbatasan.
Mereka hidup dengan fasilitas minim, namun harus tetap bertahan demi menjaga
pertahanan di wilayah pinggir NKRI. Ada beberapa wilayah perbatasan yang sangat
vital untuk dijaga, yakni perbatasan Timor Leste, Kepulauan Sangihe, ujung
utara Sulawesi, dan Pulau Natuna di Kepulauan Riau.
Rata-rata, para prajurit ini mengalami keterbatasan
pasokan makanan dan sulitnya transportasi. Medan yang terjal dan tidak adanya
masyarakat yang tinggal di wilayah perbatasan juga menjadi tantangan
tersendiri. Belum lagi jika adanya serangan dari negara lain, merekalah garda
terdepan untuk menghadapinya. Wow... tetap semangat, pak!
TKI
TKI adalah sebutan bagi warga negara Indonesia yang
bekerja di luar negeri. Baik yang bekerja di sektor formal, profesional maupun
non-formal, tapi sebagian besar dari mereka bekerja sebagai pembantu rumah
tangga. Tak jarang dari mereka mendapat siksaan dan pulang hanya tinggal nama.
Tapi dibalik itu semua mereka adalah “pahlawan devisa” yang dianggap penting
bagi pemerintah. Kenapa?
Ketika para TKI/w mengirimkan uang ke tanah air dalam
bentuk uang asing, terjadi sumbangan kepada devisa negara. Karena para TKI ini
harus “membeli” Rupiah dengan menggunakan mata uang di mana mereka
bekerja. Semakin banyaknya mata uang asing yang ditukarkan maka semakin banyak
juga devisa yang diterima pemerintah Indonesia. Pantaslah mereka disebut
pahlawan devisa karena setiap tetes keringat mereka begitu berarti untuk
menambah devisa dan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi negara kita.
Seniman
Ketika kita lebih mencintai kebudayaan asing yang kita
anggap keren dan modern, seniman hadir sebagai penyelamat kebudayaan lokal
Indonesia. Mereka berani menentang arus modernisasi demi mempertahankan warisan
negeri ini. Sehingga “Pahlawan Kebudayaan” sangat pantas kita sematkan kepada
mereka.
Yap bener banget! Sebutan itu memang pantas bagi
mereka yang sudah mempertahankan salah satu warisan berharga negeri kita
tercinta. Tidak hanya mempertahankan, para seniman sejati ini juga terus mencari
cara agar budaya seni Indonesia dapat diterima oleh kaum muda indonesia, agar
mereka memiliki penerus. Penerus yang akan meneruskan perjuangannya
melestarikan budaya seni indonesia yang rentan akan kepunahan.
Nah, merekalah para pahlawan yang terlupakan oleh
kita. Mereka dianggap pahlawan karena sudah mengabdikan diri kepada orang lain
dan negera. Melalui artikel ini, saya juga ingin menyampaikan bahwa profesi
yang terkadang kita anggap hina, justru merupakan profesi yang terhormat karena
manfaat yang besar bagi orang lain. Pekerjaan dan pengorbanan mereka sangat
perlu untuk diapresiasi agar pahlawan tanpa gelar ini bisa terus memberikan
kontribusi yang besar bagi bangsa kita.
"Bangsa yang besar merupakan bangsa yang
menghargai jasa para pahlawannya. Pahlawan bukan hanya yang berjuang dalam
mempertahankan kemerdekaan Indonesia saja, tetapi juga para tokoh yang telah
berjasa dalam bidang kebudayaan, pendidikan, pembangunan, dan lainnya” ---
Boediono, 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar