Major League Soccer (MLS) atau liga supernya Amerika Serikat lagi terkenal
banget nih. Bukan karena prestasinya sih tapi lebih karena banyaknya pemain
kelas dunia yang sudah uzur memilih untuk menggantung sepatu mereka disana.
MLS sendiri adalah liga gabungan antara klub sepak bola Amerika dan Kanada.
Dan ternyata, liga ini masih tergolong baru hlo, yaitu baru didirikan tahun
1994. Pendiriannya ini dipastikan hanya untuk sekedar meramaikan Piala Dunia yang
diselenggerakan pada tahun yang sama di Amerika. Yang unik dari MLS adalah liga
ini tak mengenal promosi dan degradasi seperti halnya liga-liga di dunia. Dan
yang paling uniknya lagi, sekarang banyak (mantan) pemain-pemain bintang dunia
yang berbondong-bondong hijrah ke liga “amatiran” ini.
Enggak tanggung-tanggung, pemain bola yang memilih hijrah adalah pemain legendaris dari tim-tim nge-top eropa dan dari liga liga terbaik dunia seperti...
David Beckham
Om Beck ini pastilah pelopornya. Tahun 2007, Beckham memilih untuk pindah ke
Los Angeles Galaxy ketika mulai sadar penampilannya yang menurun di Real
Madrid. Mungkin juga Om Beck ingin lebih dekat pada keluarganya yang juga tinggal
di Amrik. Jadi ya sambil menyelam minum aer. Ya enggak om? :P
Allesandro Nesta
Selama karir profesionalnya, Nesta sudah banyak memboyong piala yaitu dua
kali liga Champions, piala super eropa dan piala italia bersama AC Milan plus
satu piala dunia bersama Italia. Sekarang masa itu telah berlalu, Nesta memilih
berhenti dari timnas pada tahun 2006 dan memilih hijrah ke Montreal Impact
(salah satu klub MLS) hingga sekarang.
David Villa
Banyak klub-klub besar La Liga pernah dibelanya seperti Valencia,
Barcelona, hingga Atletico Madrid. Tahun 2014 kemarin, dia memutuskan untuk
bergabung ke klub New York City FC. “Aku akan mencoba untuk membantu MLS terus
tumbuh dan membawa klub ini menjadi tim terbaik di liga”, gitu katanya.
Thierry Henry
Di Barcelona, Henry merasa kalah saing dengan pemain muda Pedro Rodriguez
dan sering dibangku cadangkan. Melihat masa depannya yang suram di La Liga,
Henry yang jadi pemain legendaris Arsenal ini memilih untuk bergabung ke New
York Re Bulls. Enggak percuma sih, karena disana dia mendapat gaji 4 juta
dollar AS dan menjadikan dia pemain bergaji termahal di MLS.
Steven Gerrard
Bukannya jadi staf pelatih di Liverpool tapi Stevie G malah memutuskan untuk
melanjutkan karirnya ke LA Galaxy. Agak aneh sih, padahal di Liverpool dia
sudah menjadi legenda dengan mengoleksi lebih dari 500 kali penampilan dan 118
biji gol. Seumur karir profesionalnya Gerrard juga terkenal loyal dan tak
pernah diisukan hengkang.
Selain nama-nama diatas, masih ada nama pebola terkenal lain, seperti
Robbie Keane (LA Galaxy), Marco Di Vaio (Montreal Impact), Ricardo Kaka
(Orlando City), Robinho (Orlando City), dll. Sebagai catatan, umur mereka
rata-rata diatas 30an.
Nah yang jadi pertanyaan adalah: kenapa mereka justru memilih berlaga di
liga yang notabene kurang prestisius dari negara yang sepak bolanya kurang
populer? Bukannya mereka malah milih liga eropa kasta kedua saja atau milih
pensiun dan jadi pelatih?
Usut punya usut, ternyata ada beberapa alasan para pemain legendaris ini
memilih untuk berkarir di MLS. ini dia beberapa alasannya...
Alasan pertama adalah persaingan. Dengan banyaknya
talenta talenta muda yang lahir membuat klub-klub eropa berlomba untuk
mendapatkannya. Kalo seperti ini, sudah pasti pemain-pemain uzur yang nafasnya
udah kembang kempis bakal menjadi penghias di bangku cadangan, tak peduli kadar
kebintangan dari pemain tadi. Nah, dengan bermain di MLS, mereka bisa memperpanjang
masa kebintangannya. Lagipula, tekanan bermain di disana tak seketat persaingan
di eropa.
Alasan kedua sudah pasti gaji. Umumnya pemain tua dalam
sepak bola akan dipotong gajinya seiring dengan makin menurunnya kontribusinya
dalam tim, tapi tidak terjadi di MLS. Konon nih, selama di New York Red Bulls,
Thierry Henry digaji 4,35 juta dolar AS atau hampir setara dengan gajinya zaman
keemasan dia dulu di Arsenal, padahal umurnya saat itu sudah mencapai 34 tahun!
Dan alasan yang terakhir ternyata ini adalah cara
MLS sendiri agar popularitas liga mereka terangkat. Dengan liga yang
semakin terangkat, maka penggemar, hak siar, dan penjualan marchendise pasti
bakal mendapat untung besar. MLS bahkan merubah aturan sehingga membolehkan
sebuah klub mendatangkan pemain bintang dengan gaji diatas salary cap yang
dibatasi. Jadi enggak heran kalo para pemain sepuh ini punya gaji setara gaji
zaman keemasan mereka dulu.
Itulah MLS, dengan segala intriknya. Enggak aneh lagi kalau sekarang MLS
diibaratkan jadi “Retirement League” atau liga pensiunan bagi para pemain bola
legendaris yang pernah dikenal manusia. Malah, fenomena eksodus para bintang ini
diprediksi bakal terus terjadi dan pemain top lain akan berdatangan disini. Sepakbola
di Amerika pun juga diperkirakan bakal melampau ketenaran olah raga lain disana
seperti basket, softball, dan American Football. Kita liat saja nanti...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar