Pernahkah kamu membayangkan hidup di masa depan dan melakukan perjalanan
antargalaksi?
Bagaimana kamu bertahan hidup jika itu makan waktu puluhan hingga ratusan
tahun dari bumi?
***
Film Sci-Fi (fiksi ilmiah) memang selalu menarik untuk
ditonton. Dibantu dengan sentuhan efek CGI, genre film ini menghidupkan segala
bentuk imagi seseorang yang diinterpretasikan ke dalam layar kaca. Segala hal
tentang gambaran bumi di masa depan, perang antargalaksi, dan tak ketinggalan
makhluk makhluk aneh hampir selalu ditampilkan dalam film-film Sci-Fi ini.
Terkadang (dan hampir pasti), film Sci-Fi juga
menampilkan khayalan tingkat tinggi paling gila yang pernah diciptakan manusia.
Salah satunya adalah perjalanan antargalaksi. Dengan bermodal pesawat luar
angkasa supercanggih memungkinkan manusia bepergian dari satu galaksi ke
galaksi lainnya dalam tempo singkat. Tujuannya bermacam-macam, mulai dari
mencari planet baru untuk didiami, tujuan ilmiah dan penelitian, perdagangan, hingga memindahkan tahanan!
Dalam perjalanan antargalaksi ini diperlukan teknologi
supertinggi untuk mengakomodasinya. Teknologi ini bernama WARP. Pesawat
legendaries dari film seri Star Wars, Millenium Falcon, adalah salah satu
pesawat yang memiliki teknologi ini. konon, pesawat ini mampu terbang dengan
kecepatan 12 Parsecs atau setara 370.281.312 x 1014 Km/jam.
FYI, Parsecs adalah bahasa astronomi yang mengacu pada
jarak antar objek di alam semesta. Satuan Parsecs (PC) ini biasa dipakai para
astronom kita dimasa sekarang. Tak disangka ternyata satuan ini juga dipakai di
dalam film!
Tidak kebayang seperti apa cepatnya pesawa ini
terbang. Maka jangan heran jika Han Solo dan Chewbacca hanya memerlukan waktu
sekian menit perjalanan. Padahal jaraknya adalah jutaan tahun cahaya.
Pertanyaan mendasarnya adalah : Bagaimana jika
teknologi manusia tidak (atau belum) mampu untuk membuat kendaraan secepat
cahaya? Haruskah manusia bertahan hidup puluhan tahun untuk mencapai tujuan?
Disinilah lahirnya ide awal dari terciptanya
Cryosleep. Cryosleep adalah sistem hibernasi yang memungkinkan manusia untuk
memperlambat metabolism tubuh sehingga menembus batas usia normal. Dengan
metode cryosleep ini, sebuah perjalanan angkasa akan lebih efisien karena
manusia tidak akan mengalami proses penuaan yang signifikan.
Ide dari Cryosleep ini juga digunakan dalam beberapa
film-film produksi Hollywood. Pesawat penjelajah ilmiah Prometheus dalam film
Prometheus (2012) mampu menjaga kru pesawat selama 2 tahun 4 bulan dari
penuaan. Sedangkan dalam film Avatar (2009) kru dalam pesawat RDA tidur selama
5 tahun 6 bulan dan 22 hari.
Selain dua film tadi, ada beberapa film Sci-Fi yang
mengadopsi ide Cryosleep ini dalam beberapa scene.
Cara kerja Cryosleep cukup sederhana. Pertama, kru
pesawat yang akan menjalani proses cryogenic harus melalui medical checkup
sebagai prosedur standar. Medical checkup berguna untuk mengukur kesehatan kru
apakah layak atau tidak menjalani hibernasi. Setelah dinyatakan siap, kru
ditidurkan dalam tabung cryo dengan suhu -2380F atau -1500C.
Ups! Hampir lupa, selama proses ini kru diwajibkan mengenakan pakaian berbahan
tipis agar proses pembekuan optimal. Kru lain bertugas untuk men-setting kapan
hibernasi selesai dilakukan. Bisa puluhan bahkan ratusan tahun, tergantung dari
waktu tempuh yang sudah diperhitungkan dengan cermat.
Selama proses hibernasi, tubuh manusia dalam cryo bisa
dibilang tidak berfungsi sama sekali (baca: mati suri). Organ dalam tubuh
berhenti bekerja, darah berhenti mengalir, bahkan manusia tidak bisa bermimpi
sama sekali karena fungsi otak telah dimatikan.
Setelah pesawat hampir tiba di planet tujuan, proses
pembangunan kembali dilakukan dalam beberapa tahap. Tahap pertama, menaikkan
suhu di dalam tube hingga mencapai suhu ruangan (20 – 250C). setelah
mencapai suhu normal, kru dibangunkan dengan menggunakan semacam alat pacu jantung yang
digunakan didunia medis kita sekarang ini. saat itulah, mereka menghembuskan
nafas pertama setelah lama tertidur. Tahap menyakitkan bagi kru pesawat justru
terjadi pada tahap ke-3 ini, dimana mereka akan mengalami penyakit pasca
hibernasi atau post-hibernation sickness. Pada tahap ini, tubuh akan terguncang
(shock) akibat perubahan suhu yang drastis. Hibernation sickness juga diikuti
dengan beberapa gejala seperti mual, dehidrasi dan hipotermia ringan. Bahkan,
dalam film Star Wars : Return of Jedi (1972), Han Solo harus mengalami kebutaan
sementara setelah tertidur dalam carbonite yang menahannya.
Walaupun menyakitkan, post-hibernation sickness
biasanya hanya berlangsung singkat. secara alami, tubuh akan beradaptasi dengan
perubahan keadaan.
Untuk meminimalisir dampak yang lebih parah dari
post-hibernation sickness, para kru dianjurkan untuk minum banyak cairan, makan
makanan yang mengandung banyak protein dan karbohidrat, dan berolahraga ringan.
Well, tidak selamanya kru pesawat aman selama
hibernasi dalam cryo. Buktinya, dalam film Pitch Black (2000) sebuah kapal
dagang harus kehilangan banyak kru di dalam cryo tube setelah tewas terkena badai asteroid.
Untungnya, pesawat yang membawa Riddick ini masih sempat mendarat darurat di
planet terdekat.
Menurut pengamatan saya, sejauh ini hanya sedikit film
yang membahas khusus tentang si tabung awet muda ini. Cryosleep hanya dianggap
sebagai “alat pelengkap” untuk meyakinkan penonton akan kecanggihan teknologi
manusia pada masa depan. Dari banyaknya film Sci-Fi yang bererdar, mungkin
hanya film Passengers (2016) yang mendekati pembahasan tentang cryosleep.
Sudah pernah menonton film Passengers? Film yang
dibintangi si tampan Chris Pratt (sebagai Jim Preston) dan si cantik Jennifer
Lawrence (sebagai Aurora Dunn) ini sedikit banyak membahas tentang cryosleep.
Alkisah, pesawat antarbintang Avalon sedang melakukan
perjalanan menuju planet baru bernama Homestead II. Namun, ditengah jalan pesawat
dengan 5000 lebih penumpang ini mengalami kegagalan sistem sehingga membuat
salah satu pod hibernasi mengalami malfungsi. Keadaan ini membuat pod milik Jim
terbangun 90 tahun lebih awal dari 150 tahun perjalanan. Jim berjuang keras
untuk memperbaiki pod miliknya namun tidak berhasil. Ini kemudian membuat dirinya
seperti terdampar di pulau terasing dimana dia sendirian tinggal di pesawat itu.
Diatas adalah gambar Chris Pratt waktu pertama dia
terbangun, dan setahun setelah dia terdampar seorang diri di “pulau”. Duh! Apes
banget kamu pratt… tapi, paling tidak di film ini cukup menggambarkan
pentingnya cryosleep dalam perjalanan antargalaksi di film film Sci-Fi.
Berhubung sudah malem saya tutup dulu nih postingan
iseng kali ini. mudah mudahan artikelnya bermanfaat buat kamu kamu yang bahasan
tentang cryosleep ini. Selanjutnya untuk mala mini saya pengen tidur dulu di
cryosleep. Biar ketika bangun dimasa depan nanti, saya bisa melihat Indonesia
sudah jadi negara maju, semua koruptor sudah diberantas, Awkarin sudah tobat,
Mimi Peri sudah jadi laki laki tulen, dan yang terpenting gebetan sudah putus
dari pacarnya.
ZZZzzzzZzzzzzzzzZZzzzzzzz….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar