Sabtu, 29 April 2017

Cryosleep dalam Film



Pernahkah kamu membayangkan hidup di masa depan dan melakukan perjalanan antargalaksi?
Bagaimana kamu bertahan hidup jika itu makan waktu puluhan hingga ratusan tahun dari bumi?

***
Film Sci-Fi (fiksi ilmiah) memang selalu menarik untuk ditonton. Dibantu dengan sentuhan efek CGI, genre film ini menghidupkan segala bentuk imagi seseorang yang diinterpretasikan ke dalam layar kaca. Segala hal tentang gambaran bumi di masa depan, perang antargalaksi, dan tak ketinggalan makhluk makhluk aneh hampir selalu ditampilkan dalam film-film Sci-Fi ini.

Terkadang (dan hampir pasti), film Sci-Fi juga menampilkan khayalan tingkat tinggi paling gila yang pernah diciptakan manusia. Salah satunya adalah perjalanan antargalaksi. Dengan bermodal pesawat luar angkasa supercanggih memungkinkan manusia bepergian dari satu galaksi ke galaksi lainnya dalam tempo singkat. Tujuannya bermacam-macam, mulai dari mencari planet baru untuk didiami, tujuan ilmiah dan penelitian,  perdagangan, hingga memindahkan tahanan!


Dalam perjalanan antargalaksi ini diperlukan teknologi supertinggi untuk mengakomodasinya. Teknologi ini bernama WARP. Pesawat legendaries dari film seri Star Wars, Millenium Falcon, adalah salah satu pesawat yang memiliki teknologi ini. konon, pesawat ini mampu terbang dengan kecepatan 12 Parsecs atau setara 370.281.312 x 1014 Km/jam.

FYI, Parsecs adalah bahasa astronomi yang mengacu pada jarak antar objek di alam semesta. Satuan Parsecs (PC) ini biasa dipakai para astronom kita dimasa sekarang. Tak disangka ternyata satuan ini juga dipakai di dalam film!


Tidak kebayang seperti apa cepatnya pesawa ini terbang. Maka jangan heran jika Han Solo dan Chewbacca hanya memerlukan waktu sekian menit perjalanan. Padahal jaraknya adalah jutaan tahun cahaya.

Pertanyaan mendasarnya adalah : Bagaimana jika teknologi manusia tidak (atau belum) mampu untuk membuat kendaraan secepat cahaya? Haruskah manusia bertahan hidup puluhan tahun untuk mencapai tujuan?

Disinilah lahirnya ide awal dari terciptanya Cryosleep. Cryosleep adalah sistem hibernasi yang memungkinkan manusia untuk memperlambat metabolism tubuh sehingga menembus batas usia normal. Dengan metode cryosleep ini, sebuah perjalanan angkasa akan lebih efisien karena manusia tidak akan mengalami proses penuaan yang signifikan.

Ide dari Cryosleep ini juga digunakan dalam beberapa film-film produksi Hollywood. Pesawat penjelajah ilmiah Prometheus dalam film Prometheus (2012) mampu menjaga kru pesawat selama 2 tahun 4 bulan dari penuaan. Sedangkan dalam film Avatar (2009) kru dalam pesawat RDA tidur selama 5 tahun 6 bulan dan 22 hari.

Selain dua film tadi, ada beberapa film Sci-Fi yang mengadopsi ide Cryosleep ini dalam beberapa scene.






Cara kerja Cryosleep cukup sederhana. Pertama, kru pesawat yang akan menjalani proses cryogenic harus melalui medical checkup sebagai prosedur standar. Medical checkup berguna untuk mengukur kesehatan kru apakah layak atau tidak menjalani hibernasi. Setelah dinyatakan siap, kru ditidurkan dalam tabung cryo dengan suhu -2380F atau -1500C. Ups! Hampir lupa, selama proses ini kru diwajibkan mengenakan pakaian berbahan tipis agar proses pembekuan optimal. Kru lain bertugas untuk men-setting kapan hibernasi selesai dilakukan. Bisa puluhan bahkan ratusan tahun, tergantung dari waktu tempuh yang sudah diperhitungkan dengan cermat.

Selama proses hibernasi, tubuh manusia dalam cryo bisa dibilang tidak berfungsi sama sekali (baca: mati suri). Organ dalam tubuh berhenti bekerja, darah berhenti mengalir, bahkan manusia tidak bisa bermimpi sama sekali karena fungsi otak telah dimatikan.


Setelah pesawat hampir tiba di planet tujuan, proses pembangunan kembali dilakukan dalam beberapa tahap. Tahap pertama, menaikkan suhu di dalam tube hingga mencapai suhu ruangan (20 – 250C). setelah mencapai suhu normal, kru dibangunkan dengan menggunakan semacam alat pacu jantung yang digunakan didunia medis kita sekarang ini. saat itulah, mereka menghembuskan nafas pertama setelah lama tertidur. Tahap menyakitkan bagi kru pesawat justru terjadi pada tahap ke-3 ini, dimana mereka akan mengalami penyakit pasca hibernasi atau post-hibernation sickness. Pada tahap ini, tubuh akan terguncang (shock) akibat perubahan suhu yang drastis. Hibernation sickness juga diikuti dengan beberapa gejala seperti mual, dehidrasi dan hipotermia ringan. Bahkan, dalam film Star Wars : Return of Jedi (1972), Han Solo harus mengalami kebutaan sementara setelah tertidur dalam carbonite yang menahannya.

Walaupun menyakitkan, post-hibernation sickness biasanya hanya berlangsung singkat. secara alami, tubuh akan beradaptasi dengan perubahan keadaan.

Untuk meminimalisir dampak yang lebih parah dari post-hibernation sickness, para kru dianjurkan untuk minum banyak cairan, makan makanan yang mengandung banyak protein dan karbohidrat, dan berolahraga ringan.

Well, tidak selamanya kru pesawat aman selama hibernasi dalam cryo. Buktinya, dalam film Pitch Black (2000) sebuah kapal dagang harus kehilangan banyak kru di dalam cryo tube setelah tewas terkena badai asteroid. Untungnya, pesawat yang membawa Riddick ini masih sempat mendarat darurat di planet terdekat.

Menurut pengamatan saya, sejauh ini hanya sedikit film yang membahas khusus tentang si tabung awet muda ini. Cryosleep hanya dianggap sebagai “alat pelengkap” untuk meyakinkan penonton akan kecanggihan teknologi manusia pada masa depan. Dari banyaknya film Sci-Fi yang bererdar, mungkin hanya film Passengers (2016) yang mendekati pembahasan tentang cryosleep.

Sudah pernah menonton film Passengers? Film yang dibintangi si tampan Chris Pratt (sebagai Jim Preston) dan si cantik Jennifer Lawrence (sebagai Aurora Dunn) ini sedikit banyak membahas tentang cryosleep.

Alkisah, pesawat antarbintang Avalon sedang melakukan perjalanan menuju planet baru bernama Homestead II. Namun, ditengah jalan pesawat dengan 5000 lebih penumpang ini mengalami kegagalan sistem sehingga membuat salah satu pod hibernasi mengalami malfungsi. Keadaan ini membuat pod milik Jim terbangun 90 tahun lebih awal dari 150 tahun perjalanan. Jim berjuang keras untuk memperbaiki pod miliknya namun tidak berhasil. Ini kemudian membuat dirinya seperti terdampar di pulau terasing dimana dia sendirian tinggal di pesawat itu.

Diatas adalah gambar Chris Pratt waktu pertama dia terbangun, dan setahun setelah dia terdampar seorang diri di “pulau”. Duh! Apes banget kamu pratt… tapi, paling tidak di film ini cukup menggambarkan pentingnya cryosleep dalam perjalanan antargalaksi di film film Sci-Fi.

Berhubung sudah malem saya tutup dulu nih postingan iseng kali ini. mudah mudahan artikelnya bermanfaat buat kamu kamu yang bahasan tentang cryosleep ini. Selanjutnya untuk mala mini saya pengen tidur dulu di cryosleep. Biar ketika bangun dimasa depan nanti, saya bisa melihat Indonesia sudah jadi negara maju, semua koruptor sudah diberantas, Awkarin sudah tobat, Mimi Peri sudah jadi laki laki tulen, dan yang terpenting gebetan sudah putus dari pacarnya.


ZZZzzzzZzzzzzzzzZZzzzzzzz….









Tidak ada komentar:

Posting Komentar