Ada banyak peristiwa menarik di sepanjang bulan oktober ini. Hampir berbarengan dengan hari habitat sedunia tanggal 6 oktober, 4 oktober dicanangkan sebagai “Hari Hak Asasi Hewan”. Loh… loh… hewan juga punya hak asasi?
Pencetusnya bernama Heinrich Zimmerman, seorang pria
berkebangsaan Jerman. Sebelum ide ini go-global acara pertama dihadiri sekitar
lima ribu orang di Sport Palace, Berlin, Jerman. Setelah perjuangan tak kenal
lelah Zimmerman akhirnya Kongres Internasional Animal Protection turut
mencanangkan bahwa 4 Oktober adalah hari Hak Asasi Hewan sedunia. Perayaan ini
kemudian sukses di adopsi oleh 40 negara di dunia. Termasuk di Indonesia.
Saya adalah satu dari jutaan orang yang mendukung
gerakan ini. kenapa? Hmm… pertanyaan culun. Karena sudah saatnyalah hewan
mempunyai hak hak yang sama dengan manusia.
Sudah bukan rahasia lagi jika manusia sering berbuat jahat dan tidak berprikehewanan. Penebangan hutan, perburuan liar, perdagangan gelap, pencemaran lingkungan, hingga overfishing adalah aktifitas manusia yang nyata nyata merenggut Hak Asasi Hewan.
Atas dasar ancaman dari aktifitas manusia itulah Hak
Asasi Hewan perlu ditegakkan.
Jika disamaratakan, hewan juga punya hak asasi yang
sama dengan kita loo. Hak untuk hidup, hak untuk memiliki tempat tinggal yang
aman dan nyaman, Hak untuk makan dan minum, Hak untuk bernafas, Hak untuk
beraktifitas. Lihat, kan? Betapa hak hak yang mereka punya sebenarnya sama
dengan kita.
Dan entah disadari atau tidak, kita sering melanggar
hak hak mereka. Jika kita menebang sebuah pohon misalnya. Tanpa disadari,
ratusan serangga, ulat, rayap, semut, laba-laba, lebah, dan burung, kehilangan
hak mereka untuk mendapatkan tempat tinggal yang aman, Hak untuk mendapatkan
makanan yang cukup, dan beberapa pasal lainnya. Itu baru satu pohon, bagaimana
jika kita menebang pepohonan lain di hutan seperti kasus penebangan liar?
Dikutip dari indonesiabaik.id, pemberian makan satwa
di kebun binatang ternyata adalah bentuk pelanggaran atas Hak Asasi Hewan.
Akibatnya sendiri bagi satwa ternyata cukup fatal;
· Hewan akan tertular penyakit yang berasal dari makanan
yang diberikan pengunjung.
· Satwa tidak boleh banyak makan, akan menyebabkan
obesitas.
· Makanan yang diberikan pengunjung akan merusak diet
khusus satwa, sekaligus kesehatannya.
· Satwa akan menelan segala macam yang ada, termasuk
kantong plastik yang akan merusak usus dan membunuhnya.
· Banyak terjadi kecelakaan ketika pengunjung member
makan satwa.
Bisa dipahami, kan? Selain menggangu kesehatan,
pemberian satwa di kebun binatang bisa membahayakan keselamatan pengunjung itu
sendiri. Jadi, stop memberi makan satwa di kebun binatang yaa…
Bentuk pelanggaran invincible lainnya adalah
menjadikan hewan sebagai mesin pencari uang. Nah, ini ni baru keterlaluan…
Atraksi topeng monyet, sirkus, atau sulap contohnya.
Dalam prakteknya, hewan hewan ini dipaksa mengikuti pola latihan terstruktur
yang sangat menyiksa. Pola latihan terus menerus ini cenderung membuat hewan
menjadi stress dan tertekan. Lama kelamaan, hewan hewan malang ini akan
kehilangan insting alami mereka. Dan, ingat! Penyiksaan ini bertujuan untuk
menghibur kita, manusia.
Hewan bukan makluk cerdas seperti kita. Mereka tidak
bicara, berpikir, apalagi protes. Namun,
bukan berarti kita bebas melakukan apapun kepada mereka. Bagaimanapun,
memperlakukan mereka sebagai alat hiburan demi menghasilkan banyak rupiah
adalah tindakan yang salah!
Lalu bagaimana cara kita menunjukan dukungan terhadap
Hak Asasi Hewan?
Mulia saja dari hal yang paling sederhana. Misalnya,
jika kalian kebetulan berada di warung makan dan melihat kucing yang menngeong
mengemis makanan. Berilah mereka makan walaupun itu hanya sisa makananmu.
Memberi makanan sisa enggak bakal bikin kamu kelaparan kok.
Cara lainnya misalnya dengan meletakkan sisa nasi
(nasi aking) di depan rumah. Burung-burung pasti akan dengan senang hati
menghabiskannya. Dan kita akan terhibur dengan suara cericit burung tanpa harus
mengurungnya. Mudah sekali, kan?
Perubahan sekecil apapun yang kita lakukan akan
berdampak sangat besar terhadap kelangsungan spesies yang ada di muka bumi. Jadi,
hargailah hewan disekitar kita seperti kita menghargai sesame manusia. Karena
sesungguhnya kita akan hidup berdampingan selamanya dan akan selalu saling
membutuhkan.
Sekian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar