Bumi sedang sekarat, itu sudah jadi rahasia umum. Deforestasi tanpa
reboisasi, overfishing, perburuan dan perdagangan gelap hewan liar, penggalian
tambang secara membabi buta adalah suatu bentuk pemerkosaan manusia terhadap
alam.
Dampaknya memang mulai kita rasakan sekarang. Bencana alam seperti banjir,
tanah longsor, kekeringan, perubahan iklim global adalah banyak konsekuensi
dari apa yang telah kita perbuat. Namun, secara arogan, manusia justru
menyalahkan alam yang dianggap tidak bersahabat lagi kepada manusia.
Untungnya, tidak semua manusia berpikiran sama. Seperti hukum sebab-akibat,
mereka percaya bahwa bencana adalah konsekuensi dari apa yang manusia lakukan
selama ini. Mereka juga percaya bahwa jika kekilafan ini terus dipelihara maka
anak cucu manusia di masa datang yang akan mnanggungnya.
Mereka ini tergabung dalam organisasi penyelamat bumi. Dengan gagah berani
mereka memperjuangkan hak hak penghuni bumi agar sama rata. Tidak ada penindas
dan tertindas, tidak ada superior dan inferior, semua makhluk di bumi harus
hidup berdampingan tanpa merusak satu sama lain. Organisasi penyelamat bumi
adalah laskar lingkungan yang tergabung dalam organisasi di bawah ini:
1. WWF (World Wide Fund
for Nature)
2. Greenpeace
3. FOE (Friend of the Earth)
4. IFAW (International Food for Animal Welfare)
5. IUCN (International Union for Conservation for Nature and natural
Resources)
6. BirdLife International
Tentang BirdLife International
BirdLife International adalah salah satu organisasi lingkungan yang
berfokus pada kelestarian burung besera habitatnya di seluruh dunia. BirdLife
International adalah organisasi lingkungan tertua yang telah bekerjasama dengan
130 organisasi lingkungan yang tersebar hingga 100 negara. BridLife
International memiliki prioritas kerja yang meilputi pencegahan kepunahan
spesies burung, identifikasi dan penyelamatan berbagai spesies burung kunci,
restorasi dan peningkatan kualitas habitat burung, serta memperkuat kerjasama
dengan organisasi perlindungan burung global. Hingga kini, IFAW telah
mengidentifikasi 2,5 juta spesies burung di lima benua di dunia.
Burung Indonesia
Di Indonesia, BirdLife memiliki cabang bernama Burung Indonesia yang
berkantor di Bogor, Jawa Barat. Burung Indonesia aktif dalam pemetaan Daerah
Penting bagi Burung (DPA) selain ikut aktif dalam perbaikan pengelolaan hutan
melalui restorasi ekosistem.
Untuk menanamkan kecintaan pada burung bagi generasi muda, Burung Indonesia
mengadakan acara mendongeng dan menggambar yang diikuti 100-an anak di kota
Bogor pada 2014 silam.
7. IPCC
IPCC adalah forum internasional yang membahas tentang perubahan iklim yang
anggotanya terdiri dari banyak ilmuwan dari berbagai negara di dunia. Pendirian
IPCC diprakarsai oleh dua organisasi PBB yaitu WMO (World Meteorological
Organization) dan UNEP (Uns Envirenmental Programme). Tugas utama IPCC adalah
membuat rancangan kebijakan tentang perubahan iklim dari sudut pandang ilmu
pengetahuan dan sosioekonomi. Laporan laporan IPCC ini adalah mitigasi dampak
perubahan iklim oleh kepela negara sebagai pembuat kebijakan.
Laporan Ilmiah IPCC
Hingga kini, IPCC telah menelurkan lima Assume Report (AP). Setiap AR
disusun oleh 800-an penulis yang terbagi dalam tim sesuai dengan disiplin ilmu
masing masing. Setiap tim ini nantinya bekerja memberikan model skenario dampak
perubahan iklim dan ancamannya bagi umat manusia di masa mendatang. Saat ini,
IPCC sedang menyiapkan Assesment Report ke-6 yang akan selesai pada 2022.
Nah, itu dia tadi deretan organisasi penyelamat bumi yang eksis hingga
sekarang. Secara umum, pergerakan mereka beragam tergantung dari visi mereka
masing-masing. Greenpeace misalnya, seringkali mengerahkan aktivis mereka yang
cenderung bergerak secara militan. Sedangkan, WWF bergerak secara persuasif
melalui kampanye-kampanye mereka yang tersebar di segala penjuru dunia. Berbeda
dengan kedua organisasi tadi, IPCC dan IUCW bergerak di”belakang layar” lewat
perilisan jurnal jurnal ilmiah hasil dari kongres para peneliti dan relawan
mereka. Namun, secara khusus organisasi organisasi ini punya tujuan yang sama,
yaitu menyelamatkan bumi dari segala ancamannya.
Tapi niat baik tak selalu berjalan mulus. Bagi sebagian prang eksistensi
prganisasi semacam ini dianggap sebagai ancaman nyata baik dari sudut pandang
politik, ekonomi, bahkan individu. Greenpeace pernah mengalami kekejaman ini.
Pada 1985, kapal kebanggaan mereka
Rainbow Warrior disabotase dengan cara diledakkan oleh intelegen Perancis,
DGSE. Teror ini sebagai respon akibat aksi demonstrasi atas serentetan ujicoba
nuklir yang dilakukan pemerintah Perancis kala itu.
Kejadian itu terjadi puluhan tahun silam, sekarang tantangan yang dihadapi
organisasi lingkungan jauh lebih berat lagi. Tantangan bukan lagi datang dari
negara tapi datang dari individu (baca: manusia).
Tak usah munafik, kita umumnya bersikap skeptis terhadap organisasi
organisasi ini ditengah-tengah masyarakat. Apalagi setiap gerakannya
bersinggungan dengan isu-isu sensitif seperti politik dan agama. Namun, karena
tekad dan semangat mereka yang kuat dalam menyelamatkan lingkungan-lah yang
membuat mereka eksis hingga kini.
Bagaimana cara bergabung dengan mereka?
Ingin tahu cara bergabung dengan mereka? Atau – setidaknya – ingin
berkontribusi terhadap perbaikan lingkungan? Tenang, tanpa bergabung dengan
organisasi diatas pun kamu bisa kok berkontribusi langsung terhadap lingkungan.
Mulai saja dari hal-hal sederhana di sekitarmu, misalnya ikut kerja bakti,
mengurangi penggunaan plastik, atau mulai hemat air dan listrik.
Semua aksi ini, sekecil apapun, telah membuatmu menjadi aktivis lingkungan
yang tidak kalah dengan aktivis-aktivis lingkungan diatas. Sebuah perubahan
kecil-pun bisa secara langsung bisa menyelamatkan bumi yang hanya satu ini
untuk anak-anak kita di masa mendatang.
Sekian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar