Sore-sore, ketika lagi
asyik nyapuin halaman (rajin MODE:ON) saya melihat uang logam Rp. 100 yang
ikutan tersapu. Duh.. siapa sih yang buang-buang uang disini? Mentang-mentang
duit seratus nilainya kecil. Paling enggak kan bisa untuk bayar pengamen atau
pengemis yang biasa mampir ke rumah, pikir saya.
Yakin deh, hampir semua orang indonesia pernah mengalami kejadian yang
mirip-mirip diatas. Dimana uang seratus rupiah hampir enggak digunakan lagi.
Buktinya, coba kamu intip dompet temen kamu (kalo diijinin), rata-rata isinya
adalah uang kertas, uang receh paling ada Rp.500 atau Rp. 1.000, jarang ada
yang nyimpan uang seratus perak.
Kalo ditanya alasannya klasik, yaitu bikin dompet tambah berat atau bawa
uang seratus perak itu enggak efisien. Tapi bener enggak sih?