Sore-sore, ketika lagi
asyik nyapuin halaman (rajin MODE:ON) saya melihat uang logam Rp. 100 yang
ikutan tersapu. Duh.. siapa sih yang buang-buang uang disini? Mentang-mentang
duit seratus nilainya kecil. Paling enggak kan bisa untuk bayar pengamen atau
pengemis yang biasa mampir ke rumah, pikir saya.
Yakin deh, hampir semua orang indonesia pernah mengalami kejadian yang
mirip-mirip diatas. Dimana uang seratus rupiah hampir enggak digunakan lagi.
Buktinya, coba kamu intip dompet temen kamu (kalo diijinin), rata-rata isinya
adalah uang kertas, uang receh paling ada Rp.500 atau Rp. 1.000, jarang ada
yang nyimpan uang seratus perak.
Kalo ditanya alasannya klasik, yaitu bikin dompet tambah berat atau bawa
uang seratus perak itu enggak efisien. Tapi bener enggak sih?
Redenominasi Rupiah
Mendesak Dilakukan
Kejadian di warung tadi bikin saya ingat kejadian yang mirip di Zimbabwe
(jauh amat :D). Di Zimbabwe terjadi hiperinflasi sebesar 2.200.000%! Kondisi
ini bikin mata uang Dollar Zimbabwe jatuh dan rakyatnya kudu bawa uang buanyak
bila mau belanja.
Di Zimbabwe, beli ayam kudu bawa duit tiga gepok! |
Ke restoran bawa uang segini banyak?? |
Duh, amit-amit jangan sampai kondisi diatas juga menimpa Indonesia. Inflasi
yang terjadi juga mudah-mudahan juga enggak terlalu parah.
Nah, salah satu cara untuk menghindarinya adalah dengan redenominasi nilai
mata uang rupiah. Bagi yang belum tau, redenominasi adalah pemotongan nominal
nilai mata uang tanpa mengurangi
nilainya. Masih bingung? Contohnya begini...
Jika kita punya pecahan Rp. 100.000. Dengan uang itu
kita bisa membeli kemeja seharga Rp. 100.000. Saat redenominasi selesai
dilakukan, dengan perbandingan 1:1000, BI akan menerbitkan uang baru pecahan
Rp. 100 punya nilai setara Rp. 100.000.
Keberhasilan redenominasi pernah terjadi di Turki tahun 1998. Setelah
persiapan tujuh tahun, Turki berhasil menghilangkan enam angka nol pada uang Lira (1.000.000 TL = 1 YTL).
Redenominasi juga sukses terjadi pada mata uang Zloty di Polandia dan mata uang Won
di Korea Utara.
Bagaimana di Indonesia?
Redenominasi rupiah kayaknya masih lama terjadi walaupun itu bukan angan. Pernah
sih redenominasi rupiah dijadikan wacana era pemimpin SBY dulu, dan kabarnya
dilanjutkan era Jokowi sekarang. Gimanapun, Indonesia kudu menyederhanakan
nilai mata uangnya. Redenominasi ini akan membuat rupiah jadi lebih “berharga”.
Tapi perencanaan yang matang kudu dilaksanakan karena enggak semua redenominasi
berhasil dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar