Tingkat kepunahan satwa dan
tumbuhan kini jauh lebih besar daripada sebelumnya. Jika dulu kepunahan satwa
dan tumbuhan terjadi karena perubahan iklim besar besaran, namun kini manusialah
yang menjadi ancaman utama.
Ribuan satwa dan tumbuhan terancam punah karena
hutan tempat hidup mereka ditebangi dan rawa dikeringkan untuk lahan pertanian
atau bengunan. Manusia merusak lingkungan hidup sedemikian rupa hingga satwa
dan tumbuhan tak mampu bertahan. Ancaman dahsyat lain adalah perburuan. Manusia
memburu hewan untuk mengambil bulu, kulit, tanduk, dan dagingnya. Kadang hewan
diburu karena mengganggu dan dianggap sebagai hama.
Kini ancaman serius lain adalah
polusi yang merusak laut, sungai, dan hutan. Kehidupan satwa dan tumbuhan dapat
ditata dan dilindungi dengan konservasi. Konservasi ini meliputi pemberian
tempat perlindungan an upaya penyelamatan satwa dan tumbuhan liar dari
perusakan oleh manusia. Kini manusia makin menyadari ancaman terhadap kehidupan
liar. Di berbagai belahan dunia terdapat organisasi perlindungan alam. Mereka
melindungi makhluk langka dengan menyediakan habitat alami khusus sehingga
satwa dan tumbuhan dapat hidup aman.
Berikut adalah hewan dan tumbuhan
langka yang sudah punah maupun masih bertahan di dunia...
Buaya Siam
Kaktus Neogomesia
Halaah, kaktus aja dilindungi! Kan ada banyak jenis hewan yang juga terancam! Tapi jangan salah gan, karena kaktus neogomesia meksiko dan
lusinan kaktus lain kini termasuk tumbuhan sangat langka karena diambil dari
alam bebas oleh para kolektor dialam liar.
Tau burung Dodo enggak gan? Burung ini pernah ada di bumi lo. Dodo adalah sejenis burung yang
tak bisa terbang. Mereka dulu ada di kepulauan lautan Hindia, tepatnya di kep.
Mauritius. Namun, seluruh Dodo punah sekitar tahun 1800.
Anggrek Selop
Banyak jenis anggrek berada dalam
kondisi terancam, karena para kolektor mencabutinya dari alam bebas. Anggrek
Selop Drury dari India ini nyaris punah dari habitat alaminya dan bisa saja segera
punah.
Macan Tutul Salju
Tampilannya emang garang banget tapi tetap tak berdaya dengan kerakusan manusia. Hewan ini hidup di kawasan
Pegunungan Himalaya dan Asia Tengah. Di musim dingin buluya menebal untuk menghadapi
cuaca. Dulu, mantel musim dingin dari bulu macan tutul salju diberi harga
sangat tinggi oleh para pedagang bulu. Kini macan tutul salju dan aneka jenis
kucing besar lain telah dilindungi melalui perjanjian CITES. Tapi perburuan
liar tetap berlangsung di daerah-daerah terpencil.
Tamarin
Penebangan hutan untuk memenuhi
kebutuhan kayu serta lahan pertanian mengancam kehidupan banyak monyet,
terutama di Amerika Selatan. Banyak Tamarin dan Marmoset dibunuh karena dikira
menjangkitkan penyakit malaria dan demam kuning.
Jalak Bali
Orang Bali sendiri menamai burung
penyanyi ini “Curik”, sehingga jalak bali disebut juga curik bali. Suaranya
nyaring dan khas dengan suara “teet-cling” secara berulang-ulang. Jenis burung
ini hanya ada di Jawa Timur dan Bali barat. Di habitat alamnya kini semakin
langka karena persaingan dengan manusia yang membutuhkan lahan perkebunan dan
perburuan liar. Harganya mahal karena suaranya merdu dan sosoknya yang indah.
Sejak tahun 1970 jalak bali menjadi satwa lindung dengan habitat Taman Nasional
Bali Barat.
Harimau Sumatera
Di Indonesia banyak namanya: raja
hutan, maung, macan, harimau loreng, babiat, dan lain-lain. Harimau sumatera
adalah satu-satunya yang tersisa dari tiga jenis harimau Indonesia. Yang lain
sudah punah, seperti harimau bali (pernah ada di Bali) dan harimau jawa (pernah
ada di Taman Nasional Meru Betiri, Jawa Timur). Populasi harimau sumatera
diperikrakan tinggal ratusan ekor karena banyaknya perburuan dan perusakan
habitatnya. Kini harimau sumatera termasuk satwa dilindungi. Taman Nasional
Kerinci-Seblat dan Taman Nasional Gunung Leuser adalah habitatnya.
Badak jawa
Di dunia hanya ada lima jenis
badak. Dua diantaranya ada di Indonesia, badak jawa dan badak sumatera. Di
Indonesia populasi badak jawa kini hanya tersisa 60 ekor dan hanya ada di Taman
Nasional Ujung Kulon, Jawa Barat. Panjangnya bisa mencapai 3,5 m, tingginya 1,5
m, dan bobotnya sekitar 2 ton. Dahulu hampir diseluruh pulau Jawa banyak ditemui jenis badak bercula
satu ini. Kini jenis badak ini terancam kepunahan karena habitatnya diganggu
oleh ulah manusia dan karena perburuan gelap untuk mengambil culanya.
Penyu
Telur dan cangkang penyu menjadi
komoditas pasar. Telurnya adalah makanan populer di beberapa wilayah Indonesia
dan cangkangnya dijadikan hiasan. Di sebagian daerah di Indonesiaseperti di
Bali, daging penyu, khususnya penyu hijau, dimakan untuk keperluan upacara dan
pesta keagamaan. Di Indonesia ada lima jenis penyu laut: penyu hijau, penyu
sisik, penyu bromo, penyu olief, dan penyu belimbing. Karena populasinya
semakin berkurang, maka untuk melestarikannya penyu-penyu ini ditangkarkan dan
dilindungi undang-undang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar